Cartoons Myspace CommentsWELCOMEEEE!!!!
Lihat,, Baca,, n Komentarnya yah?? ^^v

Rabu, 14 Maret 2012

The Cognitive Procces Dimension


Dari data “ The Cognotive Procces Dimension” yang merupakan taksonomi Anderson, A.L. dan Krathwohl, maka didapatkan bahwa taksonomi Anderson dan Krathwohl terdiri dari 6 tahapan yaitu  mengingat (remember), mengerti (understand), memakai (apply), menganalisa (analyze), memberi nilai (valuate), dan create (menciptakan).
1.        Mengingat, mendapatkan kembali pengetahuan yang relefan dari ingatan terdahulu
1.1  Mengenali (mengidentifikasi), menemukan pengetahuan dalam ingatan jangka panjang yang cocok dengan bahan yang ada.
1.2  Memanggil kembali (mendapatkan kembali), mendapatkan kembali pengetahuan yang cocok dari ingatan jangka panjang.
Dalam kategori mengingat disini adalah proses mengenali/mengidentifikasi dan memanggil kembali suatu pengetahuan atau konsep yang pernah dipelajari atau telah dimiliki pada masa terdahulu. Proses mengingat ini didapat dari ingatan jangka panjang siswa yang kemudian akan dicocokkan dengan kondisi saat ini. Misalnya saja dalam mata pelajaran IPA di SMP siswa mempelajari tentang ekosistem lingkungan, pada saat SMA dalam mata pelajaran biologi siswa juga mempelajari kembali tentang ekosistem. Pada saat inilah proses mengingat kembali apa yang telah didapat pada masa lampau terjadi. Contoh lain adalah ketika kita mempelajari sejarah. 

2.        Mengerti, membangun arti dari bahan pelajaran yang meliputi lisan, tulisan, dan komunikasi grafik
2.1  Menginterpretasi (klarifikasi, menceritakan, memperlihatkan, menterjemahkan),
2.2  Mencontohkan (ilustrasi, memudahkan)
2.3  Menggabungkan/mengklasifikasi (mengkategorikan, menjumlahkan)
2.4  Meringkas (abstrak, secara umum)
2.5  Menyimpulkan (memasukkan, menyisipkan, memprediksi)
2.6  Membandingkan (membedakan, memetakan, mencocokkan)
2.7  Menjelaskan (membangun contoh)
Dalam kategori mengerti disini, siswa mampu dalam mengklarifikasi, menceritakan apa yang telah dia peroleh, memberikan contoh sesuai dengan pemahamannya tentang suatu pengetahuan tertentu, mengkategorikan pengetahuan pada kategori-kategori tertentu, meringkas dan menyimpulkan atau memprediksi secara logis apa yang telah dia dapatkan dari informasi saat ini. Akhirnya siswa dapat membandingkan suatu objek dengan objek lain dan siswa mampu menjelaskan sebab-akibat dari suatu permasalahan atau informasi yang ada tersebut. Dari informasi-informasi yang telah didapat baik dari lisan, tulisan, atau melalui media siswa mampu berpikir dan mengolah pengetahuan apa yang telah ia dapat sehingga dia mampu mengkonstruksi sebab-akibat dari adanya informasi tadi.  Dari pemahaman ini diharapkan siswa mampu menemukan keterkaitan antara fakta-fakta yang ada dengan konsep.
3.        Memakai/ mengaplikasikan, membuang atau menggunakan prosedur dalam situasi yang ada
3.1  Membuang , mengaplikasikan prosedur untuk tugas yang familiar
3.2  Menerapkan (menggunakan), menggunakan prosedur untuk tugas yang tidak familiar
Pada kategori mengaplikasi ini, siswa dituntut untuk mampu menerapkan pengetahuan yang didapat dalam kehidupannya. Siswa juga akhirnya bisa membedakan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh dilakukan. Disini siswa dapat membuang prosedur/abstrasi (konsep, hukum, dalil, aturan) yang tidak relefan atau tidak cocok dengan keadaan sekarang atau menerapkan prosedur yang telah dia ketahui yang cocok dengan keadaan sekarang atau diterapkan secara benar dalam situasi baru. Misalnya saja siswa SMA jurusan IPA tidak perlu mempelajari tentang perkembangan ekonomi saat ini, karena tidak cocok dengan jurusan atau program pendidikan yang telah dia pilih.
4.        Menganalisa, memecah materi kedalam unsur bagiannya dan menentukan  mana yang berhubungan dengan yang lainnya dan struktur atau tujuan keseluruhan
4.1  Membedakan (menyendirikan)
4.2  Mengorganisir (menemukan, menggabungkan, menguraikan, menstrukturkan)
4.3  Melengkapi (membangun kembali)
Dalam kategori ini siswa diharapkan mampu menganalisis hubungan atau situasi yang kompleks dari konsep-konsep yang ada. Siswa juga mampu menemukan, menggabungkan, menguraikan, maupun menstrukturkan sesuatu dalam kriteria yang telah ditetapkan. Karena menganalisa otomatis siswa dituntut untuk berpikir secara ilmiah dan mampu mengkaitkan fakta dengan konsep maupun menentukan nilai dari sudut pandang yang berbeda dari bahan pengetahuan yang ada, sehingga ia memperoleh sesuatu yang sama dengan nilai yang berbeda.
5.        Mengevaluasi, membuat penilaian berdasarkan kriteria
5.1  Memeriksa (mengkoordinasi, mendeteksi, mengawasi, menguji)
5.2  Mengkritik (menilai)
Didalam kategori mengevaluasi ini, adalah penilaian terhadap kemampuan dan sejauh mana siswa paham terhadap suatu pengetahuan yang ada dan mampu menerapkannya dengan benar. Selain itu evaluasi disini juga bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menilai suatu kasus yang diberikan kepadanya, dan bagaimana dia menyelesaikannya. Dalam kategori  ini ada sub bab memeriksa, maksudnya adalah mengawasi dan menguji seberapa besar kemampuan siswa dalam ranah kognitif maupun afektif. Di sini siswa juga harus mampu menilai sesuatu dari kasus yang telah diberikan kepadanya dan mampu menyelesaikannya dengan cara yang tepat.
6.        Menciptakan, meletakkan elemen bersama-sama untuk membentuk suatu hubungan/ fungsi keseluruhan menjadi pola baru
6.1  Menghasilkan (membangun dugaan)
6.2  Merencanakan (merancang)
6.3  Memproduksi (membangun)
Kategori yang terakhir adalah menciptakan, disini siswa diharapkan mampu membuat hipotesis terhadap suatu peristiwa dan merencanakan suatu perlakuan dan akhirnya mampu menemukan atau menciptakan suatu hasil akhir, seperti misalnya dengan siswa belajar maka dapat menciptakan suatu perubahan tingkah laku dari yang tidak bisa menjadi bisa atau tidak mampu menjadi mampu atau juga bisa berupa perubahan tingkah laku. Atau contoh kongkritnya Ani mendapat nilai jelek saat ulangan geografi karena dia jarang membaca buku, dia berpikir bahwa cara belajarnya yang salah dan membuat rencana belajar untuk ulangan berikutnya dengan rajin membaca buku geografi. Dan karena kesungguhannya maka saat ada ulangan geografi kembali dia mampu mendapat nilai yang bagus.
Jika dibandingkan dengan taksonomi dari Bloom maka kita dapatkan:
Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom

(Lama)
C1

(pengetahuan)
C2

(Pemahaman)
C3

(Aplikasi)
C4

(Analisis)
C5

(Sintesis)
C6

(Evaluasi)

Adapun isi dari Taksonomi Revisi (Anderson, L.W & Krathwohl, D.R.: 2001) adalah:
Taksonomi Revisi

(Baru)
C1

(Mengingat)
C2

(Memahami)
C3

(Mengaplikasikan)
C4

(Menganalisis)
C5

(Mengevaluasi)
C6

(Mencipta)
Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan yaitu pada kategori C5 dan C6 yaitu sintesis-evaluasi dan evaluasi-mencipta. Sedangkan pada C1 yaitu proses mengenal dan mengingat kembali pengetahuan yang telah didapat terdahulu untuk dicocokkan dengan kondisi sekarang adalah sama.
Untuk  C2  yaitu memahami ada sedikit penyempurna dalam taksonomi revisi, yaitu didalamnya ada proses menceritakan, mampu mencontohkan, menggabungkan, meringkas dan membandingkan apa yang telah didapat yang kemudian harus dipikirkan dan dipahami. Sedangkan milik Bloom hanya dipusatkan pada bagaimana siswa mampu memahami hubungan yang sederhana dari fakta dan konsep.
Untuk C3 yaitu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki terhadap suatu kasus yang diberikan oleh guru antara taksonomi Bloom dan taksonomi revisi pada intinya sama, yaitu siswa tidak hanya mengetahui saja terhadap suatu konsep namun juga mampu mempraktikkannya dalam situasi dan kondisi yang relefan.
Sedangkan pada C4 yaitu menganalisis, jika pada Bloom lebih ditekankan pada kemampuan siswa dalam menganalisis suatu hubungan dari situasi, sedangkan pada taksonomi revisi dari Anderson ada penambahan yaitu melibatkan kemampuan siswa dalam membeda-bedakan, mengorganisir dan melengkapi sesuatu yang telah ada. Siswa juga dilatih menilai sesuatu dari udut pandang yang berbeda, tidak hanya dari satu sisi saja.
Pada C5 dari taksonomi Bloom adalah sintesis yang artinya siswa harus mampu dalam menggabungkan dan menyusun kembali hal-hal spesifik agar dapat mengembangkan suatu struktur baru. Sedangkan pada taksonomi hasil revisi Anderson C5 adalah mengevaluasi apa yang telah siswa peroleh. Siswa tidak hanya dilihat sejauh mana kemampuannya dalam pengetahuan namun juga kemampuannya menilai kasus yang terjadi, sedangkan guru bisa memmonitori, mengawasi dan mengujinya.
Pada dimensi terakhir yaitu C6 jika pada taksonomi Bloom berisi evaluasi saja namun telah direvisi oleh Anderson yaitu meng-create yaitu menciptakan suatu struktur baru dari struktur lama yang dapat juga berupa suatu produk.seperti perubahan kebiasaan akibat suatu tujuan belajar terentu.
Pada Ranah kognitif di atas menunjukkan tingat kogtif dari tingkat satuan pendidikan. Pada sekolah Dasar (SD) tingkat kognitifnya hanya sampai C1 dan kadang mencapai C2. Pada Tingkat SMP tingkat kognitifnya sampai C3 dan pada jenjang SMA dan Perguruan Tinggi memenuhi kriteria penilaian terkait C1 sampai C6.  Jika harus memilih maka lebih sempurna pada taksonomi hasil revisi dari Anderson, karena pada tahapan terakhirnya adalah menciptakan suatu prosedur, produk atau struktur baru sebagai perwujudan dari proses mempelajari dan memahami. Hal ini sangat cocok jika diterapkan pada jenjang Perguruan Tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar