Dari data “ The Cognotive Procces Dimension” yang merupakan
taksonomi Anderson, A.L. dan Krathwohl, maka didapatkan bahwa taksonomi
Anderson dan Krathwohl terdiri dari 6 tahapan yaitu mengingat (remember), mengerti (understand),
memakai (apply), menganalisa (analyze), memberi nilai (valuate), dan create
(menciptakan).
1.
Mengingat, mendapatkan kembali pengetahuan yang relefan dari
ingatan terdahulu
1.1
Mengenali (mengidentifikasi), menemukan pengetahuan dalam ingatan
jangka panjang yang cocok dengan bahan yang ada.
1.2
Memanggil kembali (mendapatkan kembali), mendapatkan kembali
pengetahuan yang cocok dari ingatan jangka panjang.
Dalam kategori mengingat disini adalah proses
mengenali/mengidentifikasi dan memanggil kembali suatu pengetahuan atau konsep
yang pernah dipelajari atau telah dimiliki pada masa terdahulu. Proses
mengingat ini didapat dari ingatan jangka panjang siswa yang kemudian akan
dicocokkan dengan kondisi saat ini. Misalnya saja dalam mata pelajaran IPA di
SMP siswa mempelajari tentang ekosistem lingkungan, pada saat SMA dalam mata
pelajaran biologi siswa juga mempelajari kembali tentang ekosistem. Pada saat
inilah proses mengingat kembali apa yang telah didapat pada masa lampau
terjadi. Contoh lain adalah ketika kita mempelajari sejarah.
2.
Mengerti, membangun arti dari bahan pelajaran yang meliputi lisan,
tulisan, dan komunikasi grafik
2.1
Menginterpretasi (klarifikasi, menceritakan, memperlihatkan,
menterjemahkan),
2.2
Mencontohkan (ilustrasi, memudahkan)
2.3
Menggabungkan/mengklasifikasi (mengkategorikan, menjumlahkan)
2.4
Meringkas (abstrak, secara umum)
2.5
Menyimpulkan (memasukkan, menyisipkan, memprediksi)
2.6
Membandingkan (membedakan, memetakan, mencocokkan)
2.7
Menjelaskan (membangun contoh)
Dalam kategori mengerti disini, siswa mampu dalam mengklarifikasi,
menceritakan apa yang telah dia peroleh, memberikan contoh sesuai dengan
pemahamannya tentang suatu pengetahuan tertentu, mengkategorikan pengetahuan
pada kategori-kategori tertentu, meringkas dan menyimpulkan atau memprediksi
secara logis apa yang telah dia dapatkan dari informasi saat ini. Akhirnya
siswa dapat membandingkan suatu objek dengan objek lain dan siswa mampu
menjelaskan sebab-akibat dari suatu permasalahan atau informasi yang ada
tersebut. Dari informasi-informasi yang telah didapat baik dari lisan, tulisan,
atau melalui media siswa mampu berpikir dan mengolah pengetahuan apa yang telah
ia dapat sehingga dia mampu mengkonstruksi sebab-akibat dari adanya informasi
tadi. Dari pemahaman ini diharapkan
siswa mampu menemukan keterkaitan antara fakta-fakta yang ada dengan konsep.
3.
Memakai/ mengaplikasikan, membuang atau menggunakan prosedur dalam
situasi yang ada
3.1
Membuang , mengaplikasikan prosedur untuk tugas yang familiar
3.2
Menerapkan (menggunakan), menggunakan prosedur untuk tugas yang
tidak familiar
Pada kategori mengaplikasi ini, siswa dituntut untuk mampu
menerapkan pengetahuan yang didapat dalam kehidupannya. Siswa juga akhirnya
bisa membedakan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh
dilakukan. Disini siswa dapat membuang prosedur/abstrasi (konsep, hukum, dalil,
aturan) yang tidak relefan atau tidak cocok dengan keadaan sekarang atau
menerapkan prosedur yang telah dia ketahui yang cocok dengan keadaan sekarang
atau diterapkan secara benar dalam situasi baru. Misalnya saja siswa SMA
jurusan IPA tidak perlu mempelajari tentang perkembangan ekonomi saat ini,
karena tidak cocok dengan jurusan atau program pendidikan yang telah dia pilih.
4.
Menganalisa, memecah materi kedalam unsur bagiannya dan
menentukan mana yang berhubungan dengan
yang lainnya dan struktur atau tujuan keseluruhan
4.1
Membedakan (menyendirikan)
4.2
Mengorganisir (menemukan, menggabungkan, menguraikan,
menstrukturkan)
4.3
Melengkapi (membangun kembali)
Dalam kategori ini siswa diharapkan mampu menganalisis hubungan
atau situasi yang kompleks dari konsep-konsep yang ada. Siswa juga mampu
menemukan, menggabungkan, menguraikan, maupun menstrukturkan sesuatu dalam
kriteria yang telah ditetapkan. Karena menganalisa otomatis siswa dituntut
untuk berpikir secara ilmiah dan mampu mengkaitkan fakta dengan konsep maupun
menentukan nilai dari sudut pandang yang berbeda dari bahan pengetahuan yang
ada, sehingga ia memperoleh sesuatu yang sama dengan nilai yang berbeda.
5.
Mengevaluasi, membuat penilaian berdasarkan kriteria
5.1
Memeriksa (mengkoordinasi, mendeteksi, mengawasi, menguji)
5.2
Mengkritik (menilai)
Didalam kategori mengevaluasi ini, adalah penilaian terhadap
kemampuan dan sejauh mana siswa paham terhadap suatu pengetahuan yang ada dan
mampu menerapkannya dengan benar. Selain itu evaluasi disini juga bertujuan
untuk mengukur kemampuan siswa dalam menilai suatu kasus yang diberikan
kepadanya, dan bagaimana dia menyelesaikannya. Dalam kategori ini ada sub bab memeriksa, maksudnya adalah
mengawasi dan menguji seberapa besar kemampuan siswa dalam ranah kognitif
maupun afektif. Di sini siswa juga harus mampu menilai sesuatu dari kasus yang
telah diberikan kepadanya dan mampu menyelesaikannya dengan cara yang tepat.
6.
Menciptakan, meletakkan elemen bersama-sama untuk membentuk suatu
hubungan/ fungsi keseluruhan menjadi pola baru
6.1
Menghasilkan (membangun dugaan)
6.2
Merencanakan (merancang)
6.3
Memproduksi (membangun)
Kategori yang terakhir adalah menciptakan, disini siswa diharapkan
mampu membuat hipotesis terhadap suatu peristiwa dan merencanakan suatu
perlakuan dan akhirnya mampu menemukan atau menciptakan suatu hasil akhir,
seperti misalnya dengan siswa belajar maka dapat menciptakan suatu perubahan
tingkah laku dari yang tidak bisa menjadi bisa atau tidak mampu menjadi mampu
atau juga bisa berupa perubahan tingkah laku. Atau contoh kongkritnya Ani
mendapat nilai jelek saat ulangan geografi karena dia jarang membaca buku, dia
berpikir bahwa cara belajarnya yang salah dan membuat rencana belajar untuk
ulangan berikutnya dengan rajin membaca buku geografi. Dan karena
kesungguhannya maka saat ada ulangan geografi kembali dia mampu mendapat nilai
yang bagus.
Jika
dibandingkan dengan taksonomi dari Bloom maka kita dapatkan:
Taksonomi
Bloom
Taksonomi Bloom
(Lama)
|
C1
(pengetahuan)
|
C2
(Pemahaman)
|
C3
(Aplikasi)
|
C4
(Analisis)
|
C5
(Sintesis)
|
C6
(Evaluasi)
|
Adapun isi dari
Taksonomi Revisi (Anderson, L.W & Krathwohl, D.R.: 2001) adalah:
Taksonomi Revisi
(Baru)
|
C1
(Mengingat)
|
C2
(Memahami)
|
C3
(Mengaplikasikan)
|
C4
(Menganalisis)
|
C5
(Mengevaluasi)
|
C6
(Mencipta)
|
Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan yaitu pada kategori C5
dan C6 yaitu sintesis-evaluasi dan evaluasi-mencipta. Sedangkan pada C1 yaitu
proses mengenal dan mengingat kembali pengetahuan yang telah didapat terdahulu
untuk dicocokkan dengan kondisi sekarang adalah sama.
Untuk C2 yaitu memahami ada sedikit penyempurna dalam
taksonomi revisi, yaitu didalamnya ada proses menceritakan, mampu mencontohkan,
menggabungkan, meringkas dan membandingkan apa yang telah didapat yang kemudian
harus dipikirkan dan dipahami. Sedangkan milik Bloom hanya dipusatkan pada
bagaimana siswa mampu memahami hubungan yang sederhana dari fakta dan konsep.
Untuk C3 yaitu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki terhadap
suatu kasus yang diberikan oleh guru antara taksonomi Bloom dan taksonomi
revisi pada intinya sama, yaitu siswa tidak hanya mengetahui saja terhadap
suatu konsep namun juga mampu mempraktikkannya dalam situasi dan kondisi yang
relefan.
Sedangkan pada C4 yaitu menganalisis, jika pada Bloom lebih
ditekankan pada kemampuan siswa dalam menganalisis suatu hubungan dari situasi,
sedangkan pada taksonomi revisi dari Anderson ada penambahan yaitu melibatkan
kemampuan siswa dalam membeda-bedakan, mengorganisir dan melengkapi sesuatu
yang telah ada. Siswa juga dilatih menilai sesuatu dari udut pandang yang
berbeda, tidak hanya dari satu sisi saja.
Pada C5 dari taksonomi Bloom adalah sintesis yang artinya siswa
harus mampu dalam menggabungkan dan menyusun kembali hal-hal spesifik agar
dapat mengembangkan suatu struktur baru. Sedangkan pada taksonomi hasil revisi
Anderson C5 adalah mengevaluasi apa yang telah siswa peroleh. Siswa tidak hanya
dilihat sejauh mana kemampuannya dalam pengetahuan namun juga kemampuannya
menilai kasus yang terjadi, sedangkan guru bisa memmonitori, mengawasi dan
mengujinya.
Pada dimensi terakhir yaitu C6 jika pada taksonomi Bloom berisi
evaluasi saja namun telah direvisi oleh Anderson yaitu meng-create yaitu
menciptakan suatu struktur baru dari struktur lama yang dapat juga berupa suatu
produk.seperti perubahan kebiasaan akibat suatu tujuan belajar terentu.
Pada
Ranah kognitif di atas menunjukkan tingat kogtif dari tingkat satuan
pendidikan. Pada sekolah Dasar (SD) tingkat kognitifnya hanya sampai C1 dan
kadang mencapai C2. Pada Tingkat SMP tingkat kognitifnya sampai C3 dan pada
jenjang SMA dan Perguruan Tinggi memenuhi kriteria penilaian terkait C1 sampai
C6. Jika harus memilih maka lebih
sempurna pada taksonomi hasil revisi dari Anderson, karena pada tahapan
terakhirnya adalah menciptakan suatu prosedur, produk atau struktur baru
sebagai perwujudan dari proses mempelajari dan memahami. Hal ini sangat cocok
jika diterapkan pada jenjang Perguruan Tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar